Betun, KontasMalaka.com-Umat Muslim dari berbagai masdjid yang tersebar di Kabupaten Malaka Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melakukan Solat Idul Fitri di Lapangan Umum, Betun, Sabtu (22/04/2023).
Terpantau, pelaksanaan Sholat Id ini diikuti kurang lebih 1.000 kaum Muslimin dan Muslimat dari beberapa mesjid yang ada di Kabupaten Malaka. Di antaranya Masjid Al-Qadar Pasar Baru, Masjid Al-Jihad Pasar Lama, Masjid Al-Fallah Kletek dan Mesjid Aqabah Kompi Yon RK D 744/SYB.
Merespon kehadiran umat Muslim yang memadati Lapangan Umum Betun ini, pihak Kepolisian Resor (Polres) Malaka bersinergi dengan TNI dari Kesatuan Kodim 1605/Belu Koramil 1605-05/Betun untuk memberikan kenyamanan dan pengamanan terhadap pelaksanaan Sholat Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriyah/2023 Masehi ini.
Dalam kegiatan Solat Id ini, sebagai Penanggungjawab dan Petugas Pelaksana Sholat Idul Fitri adalah Khotib Utama Ustad Heryanto, Khotib Cadangan, Hery Kuswanto, Imam Utama Triwijaya, Imam Cadangan Muzami, dan Bilal Nur Hasan.
Ustad Heriyanto, dalam kotbahnya menyampaikan, sesungguhnya tujuan utama perintah puasa Ramadhan adalah agar semua orang Muslim menjadi orang-orang yang bertaqwa dalam kondisi apapun baik senang maupun susah, lapang atau sempit.
“Kita wajib berusaha untuk menjadi orang yang bertaqwa karena taqwa merupakan jalan menuju kenikmatan yang hakiki yaitu Surga”, tandas Ustad Heryanto.
Ustad Heryanto juga mengatakan,
Ramadhan telah mengajarkan orang Muslim agar senantiasa menjaga mereka tidak menyakiti Muslim lainnya.
Disebut, bukankah selama ini kita telah banyak berbuat dosa baik kita sengaja maupun tidak. Terhadap tetangga-tetanggga kita, kepada saudara- saudara kita, adek-adek kita, kakak-kakak kita. Bahkan orang yang kita sayangi yang melahirkan kita di dunia ini, yaitu orangtua kita.
“Terkadang lidah ini tak bertulang. Sampai-sampai menyakiti hati mereka”, kata Ustad Heryanto.
Dikatakan, seandainya seorang anak tahu akan dirinya bagaimana orangtuanya mengandung dia, membesarkan dia, dirawat, didik bahkan mereka tidak pernah rela apabila ada yang menyakiti anak-anaknya. Itu disebabkan adanya kasih sayang mereka terhadap kita, tapi apa balasan kita selama ini kepada mereka? Pernahkah kita mendoakan keselamatan kepada mereka baik yang telah meninggal maupun yang masih hidup.
“Jangan-jangan setelah kita menjadi orang yang punya kedudukan di mata manusia, dengan mudah lidah ini menyakiti hati mereka. Kita menghardik mereka atau bahkan membiarkan mereka hidup dalam kesengsaraan. Kita tidak peduli hidup mereka”, demikian Ustad Heryanto.
Kotbah Ustad Heryanto ini berthema:
“Mengambil Pelajaran Dari Bulan Suci Ramadhan”. Sebagai perintah Allah bagi umat Muslim yang terefleksi melalui thema kotbah ini, Ustad Heryanto mengatakan, “Hai orang-orang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok. Bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan dan apa yang kamu perbuat”.
Ustad Heryanto juga mengajak umat Muslim bersyukur kepada Allah yang masih memberikan umur yang panjang sehingga umat Muslim dapat dikumpulkan di tanah lapang yang luas untuk melakukan Solat Id.
“Sedangkan orang-orang yang selama ini kita cintai dan kita sayangi, baru saja meninggalkan kita dan tidak pernah akan berkumpul lagi bersama kita di tanah lapang ini, disebabkan karena kematian yang Allah tetapkan bagi umatNya”, demikian Ustad Heryanto. ***