Pemekaran kecamatan sudah diwacanakan pasca Malaka dimekarkan sebagai daerah otonom. Dr. Simon Nahak, S.H.,M.H, Bupati Malaka yang merespon inisiatif pemekaran kecamatan sejak diwacanakan 10 tahun silam.
Tokoh masyarakat Desa Wederok, Agustinus Bria Seran dalam pertemuan di Kantor Kepala Desa Wederok Kecamatan Weliman, Sabtu (29/4/23) mengatakan aspirasi pemekeran kecamatan sudah diwacanakan sejak 10 tahun silam. Namun, tidak ada pemimpin daerah yang menanggapi wacana pemekaran kecamatan tersebut.
“Kehadiran bapak bupati saat ini, seperti menjawab mimpi kami. Kami ingin pemekaran kecamatan. Baru kali ini, seorang bupati turun ke Desa Wederok untuk langsung mendengar aspirasi masyarakat,” kata Agustinus disambut tepuk tangan meriah hadirin.
Kepala Desa Wederok, Virgilius Tahu Nahak menilai Bupati Simon begitu responsif terhadap aspirasi masyarakat. Mewakili 10 desa di DAS Benenai, Virgilius menyampaikan terima kasih. Pemekaran kecamatan penting untuk pendekatan pelayanan, percepatan pembangunan dan penanganan DAS Benenain.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Simon mengatakan meski hari libur, pelayanan kepada masyarakat dijalankan, karena kebutuhan. Inilah tugas dan panggilan atas kepercayaan masyarakat untuk memimpin Kabupaten Malaka.
“Kita harus memulai, kapan lagi dan oleh siapa lagi. Ini momentum yang tepat dan bersejarah. Karena bertepatan dengan peringatan Hari Otonomi Daerah,” kata Bupati Simon.
Menurutnya, momentum ini menjadi menarik dan perlu diisi dengan mengupayakan pemekaran Kecamatan atau pergeseran Kecamatan demi terwujudnya optimalisasi pelaksanaan pemerintah, pelayanan, pemberdayaan dan pembinaan masyarakat,” jelas Bupati Malaka.