Bolan, KontasMalaka.com, Bangunan Gereja Paroki Santo Fransiskus Xaverius Bolan berdiri megah saat ini. Meski demikian, mulanya bangunan gereja tersebut beratap daun gewang dengan ketersediaan tempat duduk apa adanya.
Pasto Paroki Bolan, Romo Yasintus Dedianus Nesi, Pr dalam sambutannya mengatakan pada acara penutupan peringatan HUT ke-57 Paroki Bolan, Minggu (3/12/23) mengatakan gereja ini didirikan pada tahun 1966 dengan pastor misionaris pertama Pater Simon Skaper, SVD.
Dulu, kata Romo Sintus, demikian dikenal, tidak ada bangunan yang layak untuk dijadikan rumah doa dan tempat beribadah. “Waktu itu gereja masih atap daun gewang. Kursinya juga apa padanya,” kisah Romo Sintus mengutip informasi dari penuturan umat selama ini.
Dikatakan, gedung gereja yang layak baru dibangun pada tahun 1974 dan bertahan sampai sekarang meski beberapa kali diterjang banjir. “Terakhir, bencana Seroja, bangunan gereja tetap kokoh,” ujarnya sembari menambahkan bangunan megah gereja baru dibangun pada tahun 2021 pasca bencana Seroja.
Menurutnya, semua ini sebagai pengalaman yang menumbuhkan iman umat karena penyelenggaraan Tuhan. “Tuhan memberi kepada kita apa yang tidak terpikirkan. Doa dan iman umat membuat orang bisa berdonasi. Deus Providebit, Tuhan penyelenggara,” tegas Romo Sintus.
Senada ditegaskan Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH dalam sambutannya saat menutup rangkaian kegiatan peringatan HUT Paroki Bolan. Dalam sambutannya, Bupati Simon mengatakan tidak membayangkan peringatan HUT gereja berlangsung meriah dan begitu menggembirakan saat ini.
Suasana yang berlangsung saat ini terjadi karena penyelenggaraan Tuhan dan sebagai suatu keajaiban. Bencana Seroja yang membawa serta banjir dan lumpur menutup lapangan dan kompleks gereja. Namun, saat ini masih tetap digunakan. “Ini penyelenggaran Tuhan. Iman dapat memperkokoh bangunan gereja ini,” tandas Bupati Simon.
Turut mendampingi Bupati Simon pada acara tersebut drh. Rofinus Seran Bria (Kadis Koperasi), Emerensiana Bere (Plt Kadispenduk), Irene Novisalalita (Kabag SDA), Irene Maria Taolin (Kabag Kesra), Fritz Makbalin (Sekretaris Dinkes), Yosefina Seran (Plt Kadis Nakertrans) dan Simon Klau (Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup). (pyn)