Betun, KontasMalaka.com, Sedikitnya lima pelajar asal SMPN Fahiluka, SMPN Wederok dan SMPN 1 Malaka Barat di Kabupaten Malaka menjadi korban gempa bumi berkekuatan 5 SR terjadi sepanjang wilayah pesisir pantai selatan Laut Timor. Lima pelajar itu diketahui sebagai korban gempa dalam simulasi pencegahan dan mitigasi bencana di sekolahnya masing-masing.
Siswa SMPN Fahiluka, Febriyanto Leki dalam simulasi yang berlangsung di kompleks tersebut, Rabu (19/6/24), terjadi gempa bumi berkekuatan 5 SR saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Tim data dan tim evakuasi Relawan Sekolah menemukan Febry demikian akrab dikenal tertinggal setelah para siswa berlari keluar dari ruang kelas. Febry berteriak dan meminta tolong karena patah tulang tangan kanan. Tim evakuasi bergegas menolong Febry dan membawanya ke tempat aman.
Sama halnya simulasi di kompleks SMPN Wederok, Kamis (20/6/24) dua siswa masing-masing Aprilia Eka Seran dan Yordan Bria. Aprilia mengalami luka lecet pada leher akibat pecahan kaca. Sedangkan Yordan mengalami patah tulang kaki kanan. Demikian pun simulasi di kompleks SMPN 1 Malaka Barat, terdapat dua siswa masing-masing Asri Yanuaria Hoar Taek dan Farel Muti Klau. Keduanya sama-sama mengalami patah tulang kaki kiri.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malaka, Stefanus Nahak Klau, S.Pi dalam sambutannya pada pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana di aula SMPN Fahiluka, Rabu (19/6/24) mengatakan para pelajar dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan kebencanaan dan bagaimana menanggulangi.
Dikatakan, pelatihan sangat bermanfaat kepada warga sekolah ketika terjadi bencana banjir dan gempa. Warga sekolah bisa menyelamatkan diri dari ancaman bencana alam. Sehingga, para guru senantiasa melatih di waktu-waktu yang akan datang. (pyn)