Besikama, KontasMalaka.com – Program SAKTI kepemimpinan Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, S.H.,M.H mulai diwujudkan satu per satu. Kades Umatoos, Sergius Klau juga mewujudkan Konsep 3 K sebagai kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung swasembada pangan Program SAKTI.
Kades Sergius Klau kepada wartawan usai launching pemberian makanan tambahan (PMT) di Kantor Kepala Desa Umatoos Kecamatan Malaka Barat, Minggu (7/5/23) mengatakan Bupati Malaka memiliki Konsep 3 K sebagai bagian program swasembada pangan dalam kepemimpinannya.
Dikatakan, Konsep 3 K mencakup Kebun, Kandang dan Kolam tersebut sudah diinstrusikan Bupati Simon beberapa waktu lalu. Konsep tersebut tentunya harus dieksekusi di tingkatan pemerintah desa. “Kami garis lurus. Sebagai kepala desa, kami mendukung program pak bupati,” kata Kades Sergius usai tebar nener di kolam yang dibangun dengan bantuan Tim Penggerak PKK Kabupaten Malaka.
Kades Sergius menilai Bupati Simon sebagai pemimpin yang hebat karena bekerja keras untuk membangun Malaka, kampung halamannya, khususnya Desa Umatoos. Sehingga, pemerintah dan masyarakat Desa Umatoos tentu akan mengerjakan program-program Bupati Malaka. “Saat ini, kolamnya. Ke depan, lahan kami sudah siapkan untuk kebun. Kami juga akan buatkan kandang,” kata Kades Sergius.
“Karena, bupati kami hebat. Kami yang di bawah juga harus hebat dengan kerja. Kerja, bentuk dukungan kami kepada pak bupati,” kata Kades Sergius sambil menambahkan akan dibangun balai adat sebagai tempat berkumpulnya tetua adat dan wadah penyelesian masalah.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Simon mengatakan menjadi pemimpin itu panggilan untuk bekerja dalam melayani masyarakat. Namun, pemimpin harus memiliki spirit kepemimpinan cinta. Karena, cinta yang membuat seorang pemimpin dapat memiliki semangat bekerja dan melayani.
Bupati Simon mengatakan menjadi pemimpin seyogyanya bekerja untuk melayani agar masyarakat bisa sejahtera. Konsep dasar program swasembada pangan, masyarakat harus punya kebun, kandang dan kolam.
“Konsep 3 K, dari konsep ini, masyarakat bisa diukur. Apakah makan dan minum cukup. Dengan Konsep 3 K, kita ingin menggerakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hidup itu sederhana, cukup makan dan cukup minum. Dan Konsep 3 K itu kerja yang bisa dijangkau masyarakat karena tidak butuh uang miliaran,” jelas Bupati Simon. (pyn)