Betun, KontasMalaka.com, Workshop perlindungan perempuan dan anak untuk pemberdayaan dan pemenuhan hak ditindakpanjuti. Pasca workshop tersebut, forum perlindungan perempuan dan anak di Kabupaten Malaka terbentuk.

Manager CD Bethesda Yakkum Wilayah Malaka, Heny Pesik ketika ditemui wartawan usai diskusi tindak lanjut rekomendasi workshop perlindungan perempuan dan anak di Aula SMP Kristen Betun, Jumat (23/8/24) mengatakan upaya memberi perlindungan dan pemberdayaan perempuan dan anak terus dilakukan. Pasalnya, perempuan itu ibu kehidupan.

Sehubungan dengan itu, kata Heny pihaknya telah bekerja sama dengan Sanggar Suara Perempuan dan berhasil menyelenggarakan workshop perlindungan perempuan dan anak pada 22 Mei 2024 yang berlangsung di Hotel Nusa Betun. Workshop itu menghasilkan beberapa rekomendasi yang perlu ditindaklanjuti. Salah satunya, pembentukan forum perlindungan perempuan dan anak.

“Hari ini, kita laksanakan diskusi untuk menindaklanjuti workshop itu dan sudah kita bentuk forumnya,” jelas Heny usai diskusi yang dihadiri berbagai kalangan di antaranya perwakilan instansi pemerintah terkait, aktivis LSM, tokoh agama, pekerja media dan pekerja sosial (Peksos) di Kabupaten Malaka.

Dijelaskan, forum itu memiliki empat kelompok kerja (pokja) dan bekerja sesuai bidang tugasnya untuk melakukan upaya-upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, melakukan pendampingan terhadap korban dan keluarga, memberi jaminan perlindungan kepada anak sebagai generasi masa depan. Sehingga, akan dilakukan sosialisasi di tingkatan desa untuk memberi pengetahuan kepada warga akan pentingnya upaya perlindungan perempuan dan anak.

“Ini yang kita akan lakukan ke depan, karena masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat terjadi dan melibatkan orang-orang dekat dalam rumah. Ini kondisi yang sering terjadi,” lanjut Heny usai diskusi menggagas forum yang kemudian diberi nama Forum Rona Feto Lian Malaka. (pyn)