Kobalima, KontasMalaka.com, Yayasan Karunia Pengembangan Anak (YKPA) yang didonasi ChildFund Internasional di Indonesia terus berkarya dengan menyentuh isu-isu terkini. Isu perubahan iklim menjadi salah satu perhatiannya, sehingga YKPA melaksanakan program pelatihan pengurangan resiko bencana (PRB).

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malaka, Stefanus Nahak Klau, S.Pi dalam sambutannya saat pelatihan PRB di aula Kantor Kepala Desa Lakekun Kecamatan Kobalima, Senin (23/9/24) mengatakan masyarakat Desa Lakekun memiliki potensi dalam upaya PRB demi penanggulangan bencana.

Potensi-potensi itu berkaitan dengan sumber daya dan kearifan lokal yang dimiliki sebuah wilayah desa. Termasuk kelembagaan-kelembagaan pemerintah juga bisa dapat dioptimalkan dalam upaya PRB. Misalkan, sebelum ada tim siaga bencana desa (TSBD) atau tim reaksi cepat, kata Stefanus kelompok Karang Taruna juga bisa dimanfaatkan untuk kerja penanggulangan bencana.

Dikatakan, Karang Taruna beranggotakan orang-orang muda yang punya rasa memiliki terhadap kampungnya sendiri. Tentu saja, ketika diminta agar bekerja untuk kampung atau desanya, dia (red, orang muda) tidak mungkin berkeberatan. Sama halnya, orang muda tidak akan berkeberatan jikalau dilibatkan dalam pelatihan PRB saat ini.

Untuk itu, pra tes dengan soal-soalnya perlu dikerjakan dengan serius. Ini langkah awal untuk mengenal pelatihan PRB yang akan dilaksanakan tiga hari ke depan. “Kita berharap awal yang baik ini terus berjalan dengan lancar,” pintanya.

Kades Lakekun, Salomon Fahik Asa dalam sambutannya sebelum membuka pelatihan PRB mengapresiasi YKPA, atas perhatiannya terhadap warga Desa Lakekun melalui pelatihan PRB. Ini sangat bermanfaat, karena wilayah Desa Lakekun juga bisa terdampak bencana sehubungan dengan letakknya di pesisir pantai Laut Timor.

Dikatakan, pelatihan ini memberi pengetahuan dan pemahamam akan urusan menangani bencana. “Karena selama ini, kami hanya tanam pohon di lokasi-lokasi longsor atau lokasi yang dimana bisa menahan abrasi. Ini yang sudah kami lakukan,” kata Salomon.

Adanya pelatihan ini, pemerintah desa siap memfasilitasi kegiatan PRB ke depan, di antaranya menyiapkan anakan untuk penghijauan. “Itu contoh salah satu kegiatannya,” lanjut Salomon sambil menambahkan jumlah peserta pelatihan terbanyak berasal dari kalangan orang muda. (*)