Weliman, KontasMalaka.com, Sudah sebulan lamanya, para petani di beberapa desa terus berlomba-lomba menimbang gabah jenis padi Ciheran. Kelompok Tani (Poktan) Moris Hamutuk Desa Lakulo Kecamatan Weliman juga menimbang gabahnya sebanyak 2. 084 kg untuk mendukung produksi beras Nona Malaka.

Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Malaka, drh. Yanuaria Maria Seran kepada wartawan, Senin (24/6/24) mengatakan penimbangan gabah sudah berlangsung sebulan dan masih dilakukan hingga saat ini. Yang terakhir, Poktan Moris Hamutuk Desa Lakulo menimbang gabahnya sebanyak 2. 084 kg.

Dijelaskan, musim panen saat ini cukup memberikan hasil. Sehingga, para petani berlomba-lomba menimbang padi dengan harga yang layak sebesar Rp 5. 500 ketimbang dengan harga sebelumnya sebesar Rp 3. 500/kg. Para petani diuntungkan dan bisa mencegah praktek ijon yang dilakukan para tengkulak selama ini.

Sebelumnya, anggota Poktan Moris Hamutuk Desa Motaulun, Theresia Hoar kepada wartawan, beberapa waktu lalu mengatakan sudah menimbang gabah sebanyak 420 kg. Gabah sebanyak itu dibeli offtaker UD Moris Diak untuk produksi beras Nona Malaka. Theresia mengaku senang karena gabahnya ditimbang dengan harga Rp 5. 500/kg tidak seperti sebelumnya dengan harga Rp 3. 500/kg.

“Kami untung dengan tanam benih padi beras Nona Malaka. Sehingga, kami akan tanam padi dengan benih ini,” kata Theresia yang memperoleh penghasilan atas penjualan gabah sebanyak Rp 2. 310. 000. Sedangkan, Poktan Debu Tetu Desa Umakatan juga menimbang gabahnya sebanyak Rp 1. 154 kg. Para petani juga merasa senang, karena menimbang gabahnya dengan harga yang layak. (pyn)