Betun, KontasMalaka.com, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Malaka, drg. Maria Martina Nahak, M.Biomed menjadi narasumber dalam workshop kain tenun NTT. Workshop itu diselenggarakan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI NTT.
Dalam materinya dengan tema peran pemerintah dalam memperkenalkan kain tenun kepada generasi muda dalam workshop yang berlangsung di Hotel Nusa Dua Betun, Senin (4/3/24), Ny Maria Martina mengatakan kegiatan tenun biasa dilakukan kaum perempuan yang berusia paruh baya. Generasi muda jarang menenun.
Dikatakan, workshop kain tenun NTT sebagai momen penting dalam pembelajaran dan memperkenalkan tenun ikat NTT terutama generasi muda. Generasi muda harus belajar untuk mewariskan tenun ikat di waktu-waktu yang akan datang. “Generasi muda adalah ahli waris kain tenun,” tandas Ny. Maria Martina sembari mengapresiasi Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVI NTT yang memberi perhatian dan peduli penenun dan generasi muda di Kabupaten Malaka.
Terkait jenis tenunan dan motif, dijelaskan ada makna filosofis dan karakteristik yang membedakan dengan daerah lain. “Sesuai jenisnya, ada ikat, buna, raroti, fafoit, knun rua, tilu mutik dan neo lalek. Ada juga motif seperti buaya, cecak, tokek, garuda,” kata Ny. Maria Martina sambil mengatakan generasi muda di Kabupaten Malaka punya minat untuk menenun. (pyn)