Maliana-Timor Leste, KontasMalaka.com– Festival Fronteira yang diselenggarakan Pemerintahan Republica Democratica de Timor Leste (RDTL) di Malaka menabur harapan dan kerinduan. Festival perbatasan yang mengikutsertakan kontingen penari asal sejumlah daerah di daratan Timor sebagai ajang promosi persatuan Oan Rai Timor (red, anak Pulau Timor).
Kontingen Kabupaten Malaka mengikutsertakan penari tiga jenis tarian masing-masing Likurai, Bidu dan Tala (Gong) yang jumlahnya kurang lebih mencapai puluhan orang. Kontingen penari Malaka didampingi Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Malaka, Ny. drg. Maria Martina Nahak, M.Biomed, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Malaka, Agustinus Nahak, S.Ip, Ketua Dharma Wanita Kabupaten Malaka, Ny. Lydia Sumarni Un, Aloysius Werang, SH, MM (Kadis Pariwisata), Yohanes Bria Nahak, S.Sos, M.Si (Sekdis Pendidikan dan Kebudayaan), Firmina Un Asa, S.Ip, M.Si (Kabid Kebudayaan), Hendrina Lopo, S.STP, M.Si (Kabid Promosi Pariwisata).
Selain itu Liurai Malaka Wehali, Dominikus Kloit Tey Seran diundang untuk menghadiri festival yang berlangsung pada 15 November hingga 17 November dengan tema pertukaran budaya dalam memperkuat rekonsiliasi. Festival itu diawali dengan open ceremony di Kantor Bupati Maliana dan acara pembukaan di Lapangan Sepak Bola Maliana.
Menteri Pemuda Olahraga Seni dan Budaya Timor Leste, Nelio Isac Sarmento dalam kata penyambutannya saat opening ceremony di Kantor Bupati Maliana, Rabu (15/11/23) malam mengatakan festival dilaksanakan untuk memperkuat hubungan rekonsiliasi.
Karena, baik warga Timor Leste maupun warga di Timor Barat menghuni satu daratan dan mempunyai budaya, bahasa dan garis keturunan yang satu dan sama. Kebersamaan dan persatuan yang terjalin dalam rangka rekonsiliasi dilakukan untuk mempersiapkan generasi di masa yang akan datang.